“Pendampingan terhadap para difabel terus dilakukan intensif dan akan difasilitasi sampai mereka mampu secara mandiri untuk membuat telur asin,” sebut Niko.
Nico juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Terima kasih atas dukungan semua pihak yg telah mendukung kegiatan ini, yang kami mulai dengan sangat kecil, namun tetap bermimpi besar kedepan nya, special buat bunda Lisda Hendrajoni, yang membina kami Sentral Peternak Skala Rumahan yg selalu memberi kami contoh yang baik untuk terus berbuat positif,” ungkap Nico.
Sementara itu penterjemah komunikasi sekaligus penggagas Disabilitas Bukan Batas (DBB) Dayat Pratama mengatakan, pelatihan dan pendampingan mandiri harus diberikan kepada para penyandang disabilitas kategori mampu latih.