“Kemudian Wali Nagari setiap bulan selalu memotong gaji perangkat sebanyak Rp 100 ribu, tanpa musyawarah,” ungkap Gusmanto.
Gusmanto menyebut, dalam aksi itu pihaknya melakukan negosiasi dan berdialog dengan warga, agar menyampaikan aspirasi dengan baik, damai dan tidak anarkis.
“Massa bubar sekitar pukul 15.00 Wib,” tutup Gusmanto. (***)