LINTASREPUBLIK.COM – Candra yang diduga seorang dukun laporkan keluarga VR (22) Mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) yang dilarikannya itu, terkait penganiayaan yang dilakukan keluarga VR kepada dirinya.
Hal itu dibenarkan oleh Kapolres Pesisir Selatan AKBP Sri Wibowo, SIK, MH, ia mengatakan, pihaknya akan menerima setiap laporan yang diadukan oleh masyarakat, namun sebelum masuk ranah hukum ia akan mengupayakan setiap aduan itu dengan cara kekeluargaan.
“Maunya mediasi, setiap permasalahan kami upayakan mediasi, ini awal, bisa diselesaikan tingkat mediasi, kalau restorative justice, ya kita utamakan seperti itu,” ucap Sri Wibowo kepada media, Minggu 25/7/2021.
Kapolres menambahkan, jika usaha itu gagal maka pihaknya akan menindaklanjuti dengan penegakan hukum.
“Kalau tidak bisa, bagaimana dibuat, hukum panglima tertinggi, kalau tidak bisa diselesaikan dijalur kekeluargaan, ada RJ (Restorative Justice), maka prosesnya ke tingkat penyidikan,” terangnya.
Menurutnya saat ini pihaknya fokus ke kasus penganiayaan, untuk kondisi si pria, diketahui mengalami luka-luka memar setelah mendapat tindakan kekerasan.
“Masyarakat mestinya tidak usah main hakim sendiri, kalau main hakim, sudah jatuh ditimpa tangga, jadi masalah, ya masyarakat tidak ngerti hukum, tidak paham hukum bisa jadi bumerang bagi mereka, mau tidak mau, ini masuk unsur pidana, kami harus posisikan dengan baik, tapi demikian, penanganan tetap profesional,” jelasnya.
Ia menyebut, saat ini pihaknya telah mendapatkan nama-nama yang melakukan penganiayaan tersebut, hanya saja, pihaknya akan mengklarifikasi terlebih dahulu.
“Untuk sementara (yang menganiaya) ada beberapa nama, tapi perlu kami klarifikasi dulu, Apakah keluarganya (Mahasiswi) atau bukan, kami klarifikasi dulu,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang pria berinsial C yang diduga seorang dukun terlebih dahulu telah dilaporkan ke Polisi karena membawa lari Mahasiswi berinisial VR, pihak keluarga menduga Mahasiswi itu dalam pengaruh hipnotis saat dibawa pergi.
Namun ketika C mengantarkan VR kerumah orang tua nya, Sabtu (24/7), setelah lebih sepekan dilaporkan hilang, saat itu C menjadi korban penganiayaan oleh keluarga VR. (***)