“Selama ini kita hanya mengenal aset wakaf identik dengan 4M, masjid, mushala, madrasah, dan maqbarah (kuburan), Tapi sebetulnya ada juga aset wakaf usaha produktif, yang jika dikelola secara profesional pasti akan punya nilai tambah yang tinggi,” ucap Mahyeldi.
Kemudian mahyeldi meyakini, jika gerakan ini bisa di kampanyekan secara massif di Sumbar, karena masyarakat Sumatera Barat dikenal Agamais dengan mempunyai falsafah Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah (ABS – SBK).
“Untuk itu sumbar perlu sinergi para nazhir perseorangan, lembaga dan yayasan menjadi satu konsorsium, sehingga bisa saling mengisi dalam mengelola aset Wakaf,” tambah nya.