Lebih lanjut, UA mengungkapkan bahwa aksi demo tersebut tidak murni inisiatif masyarakat, melainkan ada intervensi dari pihak tertentu.
“Ada dugaan paksaan terhadap warga untuk pergi berdemo, jika tidak, mereka akan diberhentikan dari pekerjaan mereka,” jelasnya.
Dari informasi yang diterima UA, demo tersebut difasilitasi oleh mantan istri dan selingkuhannya.
“Demo ini bukan murni kehendak masyarakat. Mantan istri dan selingkuhannya diduga memfasilitasi dan mendorong warga untuk melakukan demo ini,” tambahnya.
UA kembali menegaskan, tuduhan perselingkuhan dan perzinahan yang dilontarkan terhadap dirinya tidaklah benar.
“Saya tidak melakukan perselingkuhan dan perzinahan dengan istri sah orang lain,” tegasnya.
Dengan bantahan ini, UA berharap agar masyarakat dapat melihat situasi ini dengan lebih objektif dan tidak terpengaruh oleh pihak-pihak yang ingin merusak citranya sebagai wali nagari. (***)