Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS Merupakan Implementasi Pembelajaran Nilai-Nilai Demokrasi di Sekolah

Foto : Yurnalisman, S.Pd.I
Oleh: Yurnalisman, S.Pd.I

LINTASREPUBLIK.COM – Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu, Demos dan Kratos. Demos bermakna rakyat atau khalayak, sementara Kratos bermakna pemerintahaan. Demokrasi sebagai sistem pemerintahan yang mengijinkan dan memberikan hak, kebebasan kepada warga negaranya untuk berpendapat serta turut serta dalam pengambilan keputusan di pemerintahan.

Mulai dari pertengahan abad 5 SM istilah demokrasi telah banyak digunakan untuk menunjukkan sistem politik yang ada di beberapa negara dan kota Yunani, terutama di Athena.

Bacaan Lainnya

Demokrasi sendiri merupakan sistem pemerintahan dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat, dimana setiap orang dapat mengambil bagian perihal keputusan yang akan mempengaruhi kehidupannya dalam bernegara.

Sedangkan menurut Abraham Lincoln Demokrasi adalah sebuah hal yang didasari oleh rakyat, ia menjelaskan bahwa demokrasi adalah sebuah pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Demokrasi bukanlah sebuah konsep yang hanya sebatas sistem pemerintahan semata, namun telah menjadi landasan bagi kehidupan sosial, politik, dan budaya.

Di tengah kompleksitas perkembangan zaman, memberikan pendidikan tentang nilai-nilai demokrasi kepada para siswa di sekolah memiliki signifikasi yang mendalam.

Tidak hanya untuk memahami struktur pemerintahan, tetapi juga untuk membentuk sikap dan tindakan yang reflektif dalam peran sebagai warga negara yang sadar, aktif, dan berperan dalam proses demokratisasi.

Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) adalah momen penting dalam kehidupan sekolah. Proses demokrasi dalam pemilihan ini tidak hanya melibatkan para kandidat yang berlomba untuk jabatan, tetapi juga melibatkan seluruh anggota sekolah yang berhak memberikan suara.

Suara demokrasi ini merupakan representasi dari kehendak dan aspirasi para siswa, sekaligus menjadi cermin dari karakter mereka sebagai pelajar Pancasila.

Pemilihan Ketua OSIS yang dilakukan melalui proses demokrasi memberikan kesempatan bagi setiap siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam pengambilan keputusan.

Melalui pemilihan ini, siswa diajak untuk berpikir kritis, mengevaluasi, dan memilih calon pemimpin yang dianggap mampu mewakili aspirasi dan kepentingan siswa secara luas.

Dan suara mereka menjadi manifestasi dari semangat demokrasi yang harus dijunjung tinggi sebagai wujud dari sikap mencintai tanah air dan bangsa.

Berikut alasan kenapa pentingnya penerapan demokrasi dalam pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS di Sekolah:

1. Pemberian Suara yang Adil, Pemilihan Ketua OSIS yang demokratis memastikan bahwa setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk memilih calon yang mereka yakini akan mewakili dan memajukan kepentingan mereka. Tanpa demokrasi, risiko terjadinya diskriminasi atau penyalahgunaan kekuasaan menjadi lebih besar.

2. Pembelajaran Nilai-nilai Demokrasi, Dalam proses pemilihan, siswa belajar tentang prinsip-prinsip dasar demokrasi, seperti penghargaan terhadap perbedaan pendapat, harkat dan martabat individu, dan pengambilan keputusan berdasarkan suara mayoritas. Ini merupakan pengalaman berharga dalam pendidikan kewarganegaraan.

3. Partisipasi dan Keterlibatan Siswa, Pemilihan Ketua OSIS menggalang partisipasi dan keterlibatan siswa dalam kehidupan sekolah. Dengan memberikan hak suara kepada siswa, mereka merasa memiliki keterlibatan dalam tindakan yang diambil oleh OSIS dan sekolah.

4. Transparansi dan Akuntabilitas, Proses pemilihan yang demokratis memberikan transparansi dalam perjalanan pemilihan, dan hasilnya menjadi jelas bagi semua orang. Hal ini menciptakan rasa tanggung jawab bagi calon terpilih untuk memenuhi janji-janji kampanye mereka.

5. Menghasilkan Pemimpin yang Diakui, Ketua OSIS yang dipilih melalui pemilihan demokratis lebih mungkin diakui oleh para siswa karena mereka dipilih oleh rekan-rekan sebaya mereka. Ini dapat meningkatkan kredibilitas dan legitimasi pemimpin tersebut.

6. Pemecahan Konflik dengan Damai, Demokrasi dalam pemilihan OSIS adalah cara damai untuk menyelesaikan perselisihan dan konflik. Siswa memiliki mekanisme untuk menyuarakan pendapat mereka dan memilih pemimpin mereka tanpa harus menggunakan kekerasan atau tindakan yang merugikan.

7. Membangun Keterampilan Kepemimpinan, Proses pemilihan memberikan kesempatan bagi calon untuk membangun keterampilan kepemimpinan, komunikasi, dan diplomasi. Ini adalah peluang berharga untuk pertumbuhan dan pengembangan pribadi.

Pemilihan Ketua OSIS yang demokratis membantu menciptakan lingkungan sekolah yang lebih inklusif, responsif, dan transparan.

Jadi pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS adalah sebuah demokrasi, Demokrasi adalah sebuah sistem di mana keputusan dibuat oleh mayoritas, dan setiap individu memiliki hak yang sama dalam mengeluarkan suara mereka.

Pemilihan Ketua OSIS adalah mekanisme yang memungkinkan para siswa untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan menentukan siapa yang akan memimpin OSIS selama satu periode ke depan. (***)

Diolah dari berbagai sumber