LINTASREPUBLIK.COM – Sebanyak 150 Tuna Daksa di Sumatera Barat mengikuti pengukuran kaki dan tangan palsu untuk menunjang aktivitas mereka sehari-hari.
Kegiatan yang diinisiasi dan difasilitasi oleh Anggota Komisi VIII DPR RI Dr. Hj. Lisda Hendrajoni, SE., M.M.Tr., tersebut berlangsung di Balai Diklat Koperasi Kota Padang, pada Rabu 05/2/2025.
Politisi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) itu, juga melibatkan sejumlah Yayasan diantaranya Yayasan Maha Cinta Rawdha dan Yayasan Peduli Tuna Daksa serta Yayasan GYK untuk kegiatan pengukuran dan produksi kaki dan tangan palsu.
“Alhamdulillah, setelah beberapa tahun tidak terlaksana pasca Covid, hari ini kita kembali dapat melaksanakan kegiatan yang dulunya rutin kita selenggarakan. Kita berharap semua kegiatan berjalan dengan lancar, mulai dari pengukuran hingga nanti pembagian kaki dan tangan palsu untuk dunsanak kita yang membutuhkan,” kata Lisda.
Lisda menyebut, setelah dilakukan pengukuran, proses produksi akan berlangsung selama 1 bulan, diperkirakan akan dibagikan setelah Hari Raya Idul Fitri.
“Dari pendaftaran untuk hari ini dan besok sudah terdapat 150 orang dunsanak kita yang ikut pengukuran Kaki dan tangan palsu. InsyaAllah proses produksi 1 bulan dan sudah dapat kita bagikan kepada dunsanak kita. Untuk bantuan ini tetap akan kita buka pendaftaran, kepada dunsanak kita se-Sumatera Barat, yang mungkin belum sempat ikut mendaftar pada kegiatan kali ini,” sebut Lisda
Srikandi Partai Nasdem itu juga mengapresiasi dan berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat langsung dalam kegiatan tersebut.
“Terima kasih kepada Yayasan Maha Cinta Rawdha, Yayasan Peduli Tuna Daksa, dan Yayasan GYK yang datang langsung dari Amerika untuk terlibat dalam proses pengukuran dan produksi sekaligus donasi kaki dan tangan palsu, untuk dunsanak kita yang ada di Sumatra Barat,” tutur Lisda.
Sementara itu, salah seorang penerima bantuan bernama Nopi Sri Yenti (46), tak kuasa menahan tangis saat proses pengukuran.
Ia menyebut, harga kaki palsu cukup mahal, tak mungkin rasanya ia dapatkan membelinya karena keterbatasan ekonomi. Namun, dengan program dari Istri Bupati Pessel terpilih itu, impiannya untuk mendapatkan kaki palsu dapat terwujud, tanpa dipungut biaya.
“Alhamdulillah, terima kasih Bunda Lisda. Sudah 2,5 tahun kami menantikan ini, dan akhirnya dapat terwujud. Dengan keterbatasan yang kami miliki, kami sangat membutuhkan kaki palsu ini, untuk kegiatan sehari-hari, dan InsyaAllah dapat membantu kami dalam menjalankan usaha nantinya. Sekali lagi, terima kasih Bunda Lisda,” ungkapnya. (***)