Bawa Sang Ayah Berobat, Bocah di Aceh Rela Tempuh 230 KM Pakai Becak Butut

  • Whatsapp

“Sejak mamak meninggal dunia lima bulan lalu, saya dan kakak yang merawat ayah, untuk kebutuhan sehari-hari, saya bekerja menarik pukat dan juga kadang-kadang ada bantuan dari warga,” tutur Rahmat.

“Saya sering tidak masuk sekolah karena harus cari uang untuk kebutuhan sehari-hari dan membawa ayah berobat. Sekali bawa berobat memakan waktu empat hingga enam hari,” Rahmat menambahkan.

Bacaan Lainnya

Rahmat mengaku terpaksa membawa ayahnya dengan becak motor bukan menggunakan ambulans maupun angkutan umum karena keterbatasan ekonomi.

“Untuk biaya pergi berobat hanya ada Rp. 70 ribu di kantong dari hasil tarik pukat dan bantuan warga sekitar, kalau naik mobil ambulans maupun angkutan umum, biayanya besar. Kami tidak punya uang,” ungkap Rahmat.

Pos terkait