Memiliki Keterbatasan Anggaran, Pemkab Pessel Tidak Bisa Ganti Rugi Lahan Pertanian Warga Tapan Yang Rusak Akibat Banjir

Lokasi Banjir Tapan

LINTASREPUBLIK.COM – Puluhan hektare (Ha) lahan pertanian milik petani di Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan (BAB) dan Ranah Ampek Hulu Tapan (Rahul) Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat (Sumbar), terancam gagal panen, hal itu menyusul terjadinya bencana banjir yang meredam lahan pertanian warga akibat tingginya curah hujan di wilayah itu, dalam sepekan terakhir.

Hal ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pesisir Selatan Nuzirwan, ia mengatakan kerugian yang di alami petani pasca banjir itu, sejauh ini belum ada program untuk pengganti nya, karena Pemkab Pessel memiliki keterbatasan anggaran.

Bacaan Lainnya

“Mana ada bantuan untuk penggantian,” ucapnya

Ia menambahkan, pihaknya tetap akan mengupayakan bantuan lewat kelompok.

“Kalau ada, maka kita prioritaskan kelompok yang ada di sana,” jelasnya.

Selanjutnya Camat Ranah Ampek Hulu Tapan (Rahul), Mar Alamsyah, mengatakan, kerusakan yang dialami warga nya pasca banjir pada tanggal 28 Maret 2021 lalu mencapai Rp. 1 Milyar.

“Ya, ada sekitar Rp1 miliar, karena banyak lahan jagung, itu kondisinya baru mulai akan berbuah dan itu rata-rata patah,” ungkapnya.

Menurutnya semua kerugian yang dialami oleh warga pasca banjir itu sudah dilaporkan ke Pemkab Pessel.

“Kita sudah melaporkannya ke Pemkab, tapi, sejauh ini untuk penggantian kerugian lahan pertanian belum ada konfirmasinya dari Dinas Pertanian,” terangnya.

Diketahui akibat derasnya hujan pada hari Minggu (28/3) sore, beberapa Nagari yang terdapat di Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan (Rahul) dan Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan (BAB) mengalami kebanjiran, akibat kebanjiran itu masyarakat mengalami kerugian, sekitar 60 hektar area pertanian dan 44 hektar area perkebunan terendam banjir dan mengakibatkan satu unit jembatan rusak berat. (YR)

Pos terkait