LINTASREPUBLIK.COM – Hujan deras menerjang seluruh wilayah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) beberapa waktu lalu, mengakibatkan sebagian wilayah tersebut mengalami kebanjiran.
Menanggapi hal itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan resmi mengeluarkan surat edaran terkait penyesuaian kegiatan pembelajaran di seluruh satuan pendidikan.
Kebijakan itu diambil menyusul penetapan status tanggap darurat bencana alam oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat akibat banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang yang melanda sejumlah wilayah.
Dalam surat edaran bernomor 100.3.4.2/59/DPK/2025 tersebut, pemerintah daerah menegaskan bahwa keselamatan warga satuan pendidikan menjadi prioritas utama. Langkah antisipatif perlu dilakukan agar kegiatan belajar tetap berjalan tanpa mengancam keamanan siswa, guru, dan tenaga kependidikan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesisir Selatan, Salim Muhaimin, menegaskan bahwa seluruh sekolah diminta melaksanakan pembelajaran secara daring pada 28 hingga 29 November 2025. Ketentuan ini bersifat mengikat bagi seluruh satuan pendidikan di bawah naungan dinas.
Selain itu, sekolah diminta melakukan evaluasi harian terhadap kondisi wilayah masing-masing. Bila keadaan belum memungkinkan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka, kepala sekolah diberikan kewenangan untuk memperpanjang skema pembelajaran jarak jauh hingga adanya informasi lanjutan dari pemerintah daerah.
Tidak hanya untuk peserta didik, edaran tersebut juga menekankan pentingnya peningkatan kewaspadaan bagi guru dan tenaga kependidikan. Seluruh pihak diimbau menjaga keselamatan pribadi, keluarga, serta lingkungan sekitar mengingat potensi munculnya bencana susulan akibat cuaca ekstrem.
Dinas Pendidikan juga meminta Kepala Sekolah agar berkoordinasi dengan Satuan Pendidikan Penggerak (SPPG) terkait penyediaan Manajemen Berbasis Gugus (MBG) selama masa penyesuaian pembelajaran. Koordinasi ini dinilai penting untuk memastikan seluruh sektor pendidikan berjalan sesuai prosedur kebencanaan.
Kebijakan pembelajaran daring sementara ini mendapat respons positif dari sejumlah sekolah yang berada di wilayah rawan banjir dan longsor. Banyak di antara mereka yang melaporkan adanya hambatan akses jalan akibat genangan air dan tanah amblas, sehingga kebijakan ini dianggap tepat waktu.
Di sisi lain, beberapa orang tua siswa menyambut baik langkah antisipatif ini karena dapat meminimalkan risiko perjalanan anak ke sekolah. Mereka berharap pemerintah terus memantau kondisi lapangan dan memastikan informasi terbaru selalu disampaikan dengan cepat kepada masyarakat.
Surat edaran tersebut juga ditembuskan kepada Bupati Pesisir Selatan sebagai laporan resmi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengenai langkah penanganan pendidikan di tengah situasi bencana daerah. Hal ini sekaligus menegaskan bahwa kebijakan tersebut merupakan bagian dari upaya terkoordinasi lintas instansi
Dengan adanya instruksi ini, pemerintah daerah berharap seluruh lembaga pendidikan dapat menjaga keberlangsungan proses belajar mengajar tanpa mengabaikan keselamatan warga sekolah di tengah kondisi cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan. (***)
