LINTASREPUBLIK.COM – Kapolres Pesisir Selatan (Pessel) AKBP Nurhadiansyah, S.I.K. pimpin Apel Pergeseran Pasukan Personel Polri BKO Pengamanan TPS tahap pemungutan dan perhitungan Suara Pemilu 2024, di lapangan Mapolres Setempat, Senin 12/2/2024.
Apel juga dihadiri Wakapolres Pessel Kompol. J. Hendro. L, S.I.K, PJU dan Para Kapolsek sejajaran serta personel yang terlibat Pam dan personel BKO Polda Sumbar.
Dalam amanatnya, Kapolres Pessel mengatakan, beberapa hari kedepan tepatnya pada hari Rabu tanggal 14 Februari 2024 merupakan puncak dari pelaksanaan pemilu tahun 2024 yang ditandai dengan pelaksanaan pencoblosan untuk pemungutan dan penghitungan suara peserta pemilu untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan DPRD kab/kota dengan sistem pemilu profesional terbuka.
Tahapan ini sangat penting dan krusial Sehingga perlu menjadi perhatian khusus dalam pelaksanaan pengamanannya.
Kapolres menjelaskan, Untuk pengamanan TPS sesuai dengan keadaan seperti itu akan melibatkan kekuatan pengamanan sebanyak 486 personel Polri, dengan rincian pelibatan kekuatan personel Polres Pessel 175 personel dan Polsek jajaran 188 personel, BKO Polda Sumbar 123 personel, terdiri dari Brimob 30 personel dan Dalmas Polda Sumbar 20 personel.
Selain itu, kata Kapolres, tantangan tugas yang akan dihadapi oleh personel pengamanan TPS juga cukup komplit dan berat antara lain lokasi TPS yang jauh, transportasi yang tidak memadai, transportasi laut yang sangat dipengaruhi faktor alam, transportasi sungai, transportasi menggunakan angkutan tradisional seperti kuda beban/angkut dan transportasi yang hanya bisa dilewati kendaraan roda dua (trail/terabas).
Disamping itu ada permasalahan lain yang juga perlu diketahui yakni ada total sebanyak 1.640 lokasi TPS di Kabupaten Pesisir Selatan, ada juga sebanyak 22 Nagari atau Kampung terdapat lokasi TPS belum bisa diakses jaringan internet (blankspot) serta diperkirakan masih ada pemilih yang sudah masuk di DPT tetapi belum memiliki KTP-elektronik.
“Semua hal itu merupakan persoalan di lapangan yang kemungkinan besar akan dihadapi oleh personel Polri yang Pam di TPS, belum lagi ancaman bencana alam seperti hujan dan banjir serta tanah longsor, ancaman erupsi gunung merapi, angin puting beliung dan badai serta gempa,” tutur Kapolres.
Kapolres menekankan segera lakukan pengecekan TPS, kenali KPPS dan petugas yang terlibat di TPS, laksanakan pengamanan setiap pergeseran logistik Pemilu hingga usai dan sampai kembali di PPK, waspadai setiap ancaman dengan berkoordinasi dengan petugas pengamanan lainnya, termasuk Padal (Perwira Pengendali) dan Pamatwil (Perwira Menegah Satuan Wilayah).
“Laporkan secara berjenjang terkait masalah yang timbul di lokasi TPS dan selalu jaga komunikasi dengan tokoh masyarakat di sekitar TPS guna mengelola Sitkamtibmas, jaga kesehatan, jaga netralitas Polri dan jangan lupa berdo’a semoga dimudahkan segala urusan kita,” pungkas Kapolres.(***)