LINTASREPUBLIK.COM – Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan lebih banyak orang miskin yang menggunakan fasilitas kesehatannya dibandingkan orang kaya atau konglomerat.
Meski tak menyebutkan berapa porsi orang miskin yang memanfaatkan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan, ia memastikan lebih banyak dibandingkan orang mampu.
Hal ini sekaligus menepis pernyataan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang menyebut orang kaya lebih banyak menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan dan menjadi beban negara.
“Peserta PBI (Penerima Bantuan Iuaran) memakainya lebih banyak, termasuk operasi jantung, kami menganalisis data itu puluhan juga dan data terbaru, mungkin data yang tadi (disampaikan menkes) bahwa orang kaya lebih memakai, itu dulu, awal-awal. Kalau sekarang sudah on the right track,” kata Ali usai rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Rabu 07/12/2022.
Menurut Ali, pada saat BPJS Kesehatan dibentuk pada 2014, belum banyak masyarakat, utamanya peserta PBI yang menggunakan fasilitasnya, anggapan pelayanan kurang baik menjadi salah satu penyebabnya, sehingga porsinya lebih kecil dibandingkan orang kaya.
Namun, dalam dua tahun terakhir ini porsi orang miskin yang memanfaatkan fasilitas kesehatan tersebut menjadi lebih besar.
“Jadi kesadaran masyarakat tidak mampu itu jauh lebih bagus, jadi PBI itu intinya banyak yang mulai sadar dan memanfaatkan haknya, kalau dulu banyak orang jual rumah, jual ini untuk biaya kesehatan, sekarang sudah jarang (jual) untuk bayar sakit,” ungkap Ali.
“Saya nggak hapal persis porsinya yang jelas jauh lebih banyak dari pada peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) baik pegawai negeri maupun swasta,” imbuh Ali.
Ali menyebut besaran pemanfaatan fasilitas BPJS Kesehatan oleh peserta PBI juga tercermin dari anggaran tahun depan, dalam hal ini, Rp 45 triliun dari total anggaran Rp143 triliun akan dialokasikan untuk pemanfaatan oleh peserta PBI.
“Tapi intinya bahwa harus berubah pikirannya tentang jaminan kesehatan ini dan BPJS itu secara umum sudah on the right track, jadi yang tadi soal kepuasan, meningkatnya luar biasa. Rumah sakit yang dulu juga ogah-ogahan untuk kerja sama, sekarang antre,” pungkas Ali. (Sumber : CNN Indonesia)