“Pelatih dan atlit ibarat tanaman dan tanah, subur tanah tapi bibit tak unggul hasil tak baik, begitu sebaliknya bibit unggul tapi tanah tandus tanaman tak ada gunanya, demi mencapai prestasi yang maksimal membutuhkan pelatih yg berpengalaman, punya lisensi kepelatihan yg selalu upgrade dengan perkembangan,” tutur Rolef
Dijelaskan Rolef, untuk menjadikan satu orang atlit berprestasi tak mudah, ada fase-fase yang harus dilalui seperti membentuk strengh body atlit, menciptakan atlit yg punya endurance, power yg kuat, punya daya ledak tendangan, punya flexibility, agility dan quicness serta evaluasi setiap periodesasi pencapaian program.
“Pada tahap ini kita membutuhkan perhatian, biaya, keseriusan serta membutuhkan waktu yang sangat panjang,” tutup Rolef. (***)
