Usai Didemo Masyarakat Lengayang, Jamalus Minta Maaf Soal Tulisannya Dimedia Sosial

  • Whatsapp
Foto : Jamalus

LINTASREPUBLIK.COM – Camat Lengayang, Jamalus meminta maaf atas tulisannya disalah satu media sosial yang sempat membuat gaduh di Kecamatan tersebut.

Dalam tulisan itu, Jamalus menyeret nama mantan Bupati Pesisir Selatan H. Hendrajoni, SH, MH yang berinisial HJ, kemudian ia juga mengatakan orang Yahudi Non Muslim di Pesisir Selatan suka memfitnah, mengadu domba, dan menjelek-jelekkan sesama Muslim.

Bacaan Lainnya

Tulisan itu telah membuat khusunya warga Lengayang tersinggung kemudian melakukan unjuk rasa pada hari Selasa tanggal 18 Januari 2022 menuntut Jamalus dicopot dari jabatannya.

“Saya Jamalus Camat Lengayang dengan beredarnya isu-isu tentang komentar saya di sosial media yang viral saat ini yang berakibat kegaduhan saya meminta maaf sebesar-besarnya,” kata Jamalus disebuah video yang diunggah oleh akun Facebook Jamalus Jamal US, Kamis 20/1/2022.

Mantan guru itu mengklarifikasi pernyataannya tersebut, menurutnya komentar itu sengaja diangkat oleh kelompok tertentu yang diduga memiliki tujuan tertentu pula.

Namun dalam vidio itu, Jamalus tidak menyebut siapa kelompok yang memiliki tujuan tertentu tersebut.

“Dan kini setelah saya menjadi Camat, komentar itu diangkat kembali oleh kelompok tertentu yang diduga memiliki tujuan tertentu,” ungkap Jamalus.

Menurut Jamalus, permintaan maaf itu untuk menjunjung tinggi rasa perdamaian dan bukan sebagai langkah protes terhadap pengunjuk rasa.

“Sekali lagi saya mohon maaf,” tutur Jamalus.

Seperti diketahui massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Lengayang (AMAL) melakukan unjuk rasa di kantor Camat setempat pada hari Selasa tanggal 18 Januari 2022, massa menuntut Jamalus dicopot dari jabatannya.

Hal itu dilakukan terkait tulisan Jamalus disalah satu media sosial yang menyeret nama mantan Bupati Pesisir Selatan H. Hendrajoni, SH, MH yang berinisial (HJ), tidak itu saja mantan Kepsek Sekolah Dasar (SD) itu juga menyebut orang Yahudi Non Muslim di Pesisir Selatan suka memfitnah, mengadu domba, dan menjelek-jelekkan sesama Muslim. (***)

Pos terkait