LINTASREPUBLIK.COM – Tiga unit rumah milik warga diterjang ombak laut di Nagari api-api Pasar Baru, Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat (Sumbar) beberapa waktu lalu.
Ketiga rumah tersebut rusak berat akibat hantaman ombak laut, kejadian ini membuat warga pemilik rumah harus mengungsi sementara waktu.
Menurut keterangan salah seorang warga setempat, Zulkifli (47) mengatakan, sejak tiga hari terakhir ombak sangat besar sehingga air laut masuk kerumah warga.
“Untuk menghindari dampak buruk yang lebih besar, semua peralatan rumah tangga dan barang elektronik yang dimiliki warga, sudah dipindahkan ke lokasi lain,” ucapnya Selasa 07/12/2021.
Kemudian ia menambahkan, sejak abrasi pantai terjadi belum ada perhatian dari Pemerintah Daerah.
Ia berharap, agar penanganan abrasi di Kawasan Pantai Api–Api Nagari Api-Api Pasar Baru Kecamatan Bayang tersebut segera mendapat perhatian serius dari Pemerintah Daerah.
“Belum tuntasnya pemasangan batu jeti pengaman bibir pantai di Api-Api dapat mengancam keselamatan masyarakat,” ungkapnya.
Menurutnya, peristiwa abrasi yang terjadi di kawasan tersebut bukan merupakan yang pertama kalinya, sebelumnya kejadian serupa pernah terjadi pada tahun 2019.
“Saat itu, upaya penanganannya dengan memasang karung beirisi pasir untuk pengaman sementara, namun kondisi terkini semua karung berisi pasir itu diterjang gelombang,” jelasnya.
Sementara itu, Danpos BPBD Kecamatan Koto XI Tarusan Delvi menyarankan agar Pemerintah Nagari setempat dapat membuat laporan ke BPBD Pesisir Selatan terkait usulan dan upaya antisipasi awal dalam penanganan tanggap darurat.
Menurut Delvi berdasarkan laporan itu, nantinya BPBD dapat menindaklanjuti sesuai dengan mekanisme yang diatur.
“Ya, silahkan buat laporannya dulu dari Pemerintah Nagari, sampaikan apa-apa saja yang perlu dilakukan untuk penanganan untuk tahap awal, nanti kami juga bisa berkoordinasi dan melakukan upaya sesui kewenangan,” ucap Delvi.
Kemudian Delvi menyebut, penanganan abrasi pantai Api-Api setahunya sudah menjadi prioritas, bahkan Pemerintah Daerah telah mengusulkan pemasangan batu jeti untuk mencegah abrasi lebih parah.
“Namun karena pendemi covid-19, makanya belum juga terwujud, entah kapan realiasianya, kita juga belum tahu,” sebut Delvi.
Selanjutnya Delvi mengatakan, untuk saat ini, masyarakat yang tinggal di bibir pantai diminta untuk lebih waspada karena kondisi pasang naik dalam bulan Desember ini berpotensi sering terjadi.
“Kewaspadaan itu menjadi penting untuk menghindari dampak buruk bencana yang tidak diinginkan, Jika terjadi bencana masyarakat diharapkan dapat segera melaporkan ke Pemerintah Nagari setempat, dan pihak BPBD,” tutup Delvi.
(***)